I.
Pengertian Caudografi
Caudografi atau
Radiculografi adalah pemeriksaan radiografi dari Caudo Equina dan serabut saraf
lumbal dan sacral dengan pemasukan
kontras media positif ke dalam ruang sub arachnoid secara punksi lumbal dengan
di bawah control fluoroscopy.
a. Menurut
Glenda J. Bryan (1979)
Pemeriksaan
caoudografi adalah satu jenis pemeriksaan yang mampu memberikan diagnose yang
akurat pada tulang belakang dengan kontras media untuk menguji system syaraf
yang berada dalam saluran columna vertebralis.
b. Menurut
Plate XLI
Pemeriksaan
radiculografi adalah pemeriksaan radiografi dari caudo equinina dan serabut
syaraf lumbal dan sacrum dengan penyuntikan kontras media larut dalam air ke
dalam ruang subarachnoid lumbal.
II.
Tujuan
Tujuan dari diadakannya pemeriksaan
Caudografi adalah :
a.
Untuk memperlihatkan penekanan syaraf tulang belakang yang
disebabkan oleh sendi herniasi fragmen-fragmen tulang atau tumor, yang
disebabkan dari luka traumatic
b.
Untuk mengidentifikasi penyempitan tulang sub arachnoid
dengan mengevaluasi pola aliran dinamik LCS (Liquor Caudo Spinalis)
III.
Anatomi
Anatomi dan fisiologi
menurut Evelyn C. Pearce :
a. Columna Vertebralis
Columna Vertebralis
atau disebut dengan tulang belakang adakah sebuah struktur lentur yang di
bentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Di
antara tiap dua ruas tulang pada tulang belakang terdapat bantalan tulang
rawan. Panjang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa mencapai 57 cm
sampai 67 cm. Columna vertebralis dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan
daerah yang ditempatinya. Tujuh ruas columna vertebralis cervicalis atau ruas
tulang bagian leher membentuk bagian tengkuk. Dua belas vertebra torakalis atau
ruas tulang punggung membentuk bagian belakang thorax atau dada. Lima columna
vertebralis lumbalis atau ruas tulang pinggang membentuk daerah lumbal atau
pinggang. Lima vertebra sakralis atau ruas tulang kelangkang membentuk sakrum
atau tulang kelangkang. Empat vertebra coccygeus atau ruas tulang tungging
membentuk tulang coccygeus atau tulang tungging. Pada tulang leher, punggung,
dan pinggang ruas-ruasnya tetap terlihat jelas terpisah dan columna vertebralis
membentuk pusat sumbu kerangka tubuh tepatnya medial sagital plane.
Fungsi Columna
Vertebralis adalah :
1.
Sebagai pendukung tubuh dengan perantara yang berbentuk
cakram intervertebralis dan lengkungan dimana memungkinkan untuk membengkok
tanpa patah
2.
Sebagai penyearah getaran dimana tubuh batang otak dan sumsum
tulang belakang terlindungi dari getaran atau goncangan
3.
Menyediakan permukaan untuk kaitan otot dan memberi kaitan
pada iga serta memberikan tapal batas posterior yang kokoh untuk rongga badan
4.
Memikul berat badan
b. Fisiologi Columna
Vertebralis
Columna vertebralis
bekerja sebagai pendukung badan yang kokoh dan sekaligus bekerja sebagai
penyanggah dengan tulang rawan cakram intervetebralis yang lengkungannya
memberi fleksibilitas dan memungkinkan membungkuk tanpa patah. Cakramnya juga
berguna untuk menyerap goncangan yang terjadi bilang menggerakkan berat badan
seperti waktu berlari dan melompat. Columna vertebralis juga memikul berat
badan, menyediakan permukaan untuk kaitan otot dan membentuk tapal batas
posterior yang kokoh untuk rongga-rongga badan dan memberi kaitan pada tulang
iga.
c. Medula Spinalis
Medulla spinalis
adalah bagian dari sistem saraf pusat yang bermula pada medulla oblongata
menjulur ke arah caudal melalui foramen magnum dan berakhir di antara vertebrae
lumbalis satu dan lumbalis dua, kemudian meruncing sebagai conus medularis.
Canalis columna vertebralis mempunyai bentuk menyerupai segitiga, relative
membesar pada cervical dan mengecil pada daerah thoracal. Penyebabnya adalah
pada daerah columna vertebralis cervicalis terdapat syaraf-syaraf untuk tungkai
atas dan di daerah lumbal terdapat persyarafan untuk tungkai bawah. Medula
spinalis dikelilingi oleh beberapa membran seperti : piameter, arachnoid, dan
durameter.
Piameter adalah
lapisan yang paling dalam dan merupakan serabut halus, lapisannya lebih tebal
dan kasar dibandingkan dengan lapisan otak manusia. Arachnoid adalah lapisan
bagian tengah berupa serabut-serabut halus yang mampu memisahkan piameter
dengan durameter. Durameter adalah lapisan terluar yang berupa serabut kasar
dengan bentuk menyerupai tabung yang didalamnya terdapat radiks anterior dan
posterior serat syaraf-syaraf spinalis yang keluar melalui canalis
intervertebralis.
Di antara membran
terdapat ruangan yang memisahkan keduanya seperti ruang sub arachnoid yang yang
memisahkan piameter dan arachnois sedangkan sub dural memisahkan antara
arachnoid dan durameter.
Fungsi Medulla
Spinalis adalah :
1.
Mengadakan interaksi antara otak dengan seluruh bagian tubuh
2.
Sebagai pusat gerak pada otot seluruh tubuh
3.
Mengantarkan rangsangan dari otot dan sendi ke cerebral
4.
Menghubungkan antara segmen dan medulla spinalis
5.
Pusat reflex spinal
d. Cairan Cerebro Spinal
(Liquor Cerebro Spinal)
Hasil sekresi plexus
choroid pada otak, bersifat alkali, being mirip plasma, tekanannya 60-140 ml,
air bekerja sebagai buffer, melindungi otak dan tulang belakang, mengantarkan
makanan menuju jaringan sistem syaraf pusat.
Fungsi cairan cerebro
spinalis adalah untuk menjaga kelembapan dalam otak dan medulla spinalis,
selain itu untuk melindungi medulla spinalis dan otak dari tekanan, dan sebagai
pelumas medulla spinalis dan otak.
e.
Cauda Equina
Cauda Equina adalah
serabut syaraf spinalis yang berbentuk seperti ekor kuda yang terletak di ujung
medula spinalis serta biasanya ada di sekitar lumbal I sampai sacrum I.
IV.
Indikasi Pemeriksaan
Indikasi
Pemeriksaan dari diadakannya pemeriksaa Caudografi adalah :
a. Kelainan
di daerah Cauda Equina
b. Adanya massa/tumor di
sekitar sub arachnoid
c. Paralise
(Kelumpuhan tungkai bawah)
d. Kista miningen dan
radik
e. Arachnoiditis
f. HNP (Hernia Nukleo
Purpose)
HNP adalah suatu kelainan yang terjadi pada
discus intervertebralis, yaitu berupa penonjolan ke arah posterior yang dapat
menimbulkan penekanan atau penyempitan syaraf-syaraf. Penekanan medulla
spinalis akan berakibat timbulnya gejala-gejala neurologis dan rasa sakit yang
sangat hebat pada penderitanya. HNP dapat terjadi pada usia muda dan tua, pada
usia muda biasanya disebabkan oleh trauma atau gravitasi dimana columna vertebralis
mendapatkan beban yang berat sehingga menyebabkan penonjolan pada discus
intervertebralis, sedangkan pada usia tua dimana kekakuan discus
intervertebralis kemudian diikuti dengan kehilangan elastisitas nucleus purpose
dan degenerasi tulang rawan sendi jaringan fibro kartilago yang menyebabkan
daerah vertebra lumbal pada penderita HNP merasakan rasa sakit.
g.
Kelainan-kelainan congenital
V.
Kontra Indikasi
a. Hipersensitive
bahan kontras
b. Peradangan
pada daerah lumbal punksi
VI.
Persiapan Pasien (Glenda J. Bryan)
Dalam
beberapa pemeriksaan radiologi yang menggunakan bahan kontras, biasanya pasien
di minta untuk melakukan beberapa persiapan. untuk pemeriksaan Caudografi,
persiapan pasien adalah sebagai berikut :
a. Dibuat
foto
lumbal AP dan Lateral
b. Puasa
5 jam sebelum pemeriksaan
c. Miksi
sebelum pemeriksaan
d. Jelaskan prosedur
pemeriksaan kepada keluarga pasien
VII.
Premedikasi (Glenda J. Bryan)
Premedikasi
adalah obat-obatan yang diberikan kepada pasien sebelum pemeriksaan dilakukan.
setiap pemeriksaan radiologi memiliki premedikasi yang berbeda-beda. akan
tetapi, tidak semua pemeriksaan radiologi memerlukan premedikasi. dalam
pemeriksaan Caudografi ini, diperlukan premedikasi sebagai berikut :
a. Untuk
pasien dewasa biasanya tidak diperlukan
b. Untuk
pasien anak-anak diberikan obat-obat sedatif (Omnopon Scopalamine)
c. Pemeriksaan
ini tidak dilakukan pada anak dibawah umur 12 tahun
VIII.
Kontras Media
Pemeriksaan Caudografi adalah
pemeriksaan radiologi yang menggunakan kontras media untuk meningkatkan
visualisasi dari organ yang diperiksa, dalam hal ini adalah Caudo Equina dan
serabut saraf lumbal dan sacral. Kontras Media terbagi menjadi dua jenis yaitu,
kontras media positif (+) dan kontras media negatif (-). Kontras media positif
adalah kontras media dalam bentuk cair seperti Barium Sulfat (BaSO4)
dan iodine compound. sedangkan kontras media negtaif adalah kontras media dalam
bentuk gas seperti CO2, udara, dll. Kontras media yang digunakan
dalam pemeriksaan Caudografi adalah kontras media positif yaitu, Meglumin
iocarmate dengan dosis maksimal 5ml.
Penggunaan kontras media pada
pemeriksaan Caudografi akan menggambarkan serabut syaraf secara baik. Agar
serabut syaraf dapat tervisualisasi secara jelas, maka diupayakan kontras media
hanya mengisi canalis spinalis sampai dengan lumbal I dan volume maksimal 5cc.
Penggunaan kontras media bersifat air
memiliki alasan tersendiri. hal ini dilakukan karena kontras media yang
bersifat air akan terserap jaringan sekitar 6-12 jam. sedangkan apabila
menggunakan kontras media yang bersifat minyak akan berada di dalam canalis
spinalis sampai bertahun-tahun. (Glenda J. Bryan)
IX.
Persiapan Pasien (Glenda J. Bryan)
Dalam pemeriksaan radiologi yang menggunakan bahan kontras, biasanya
diperlukan persiapan pasien. Untuk pemeriksaan Caudografi, persiapan pasiennya
adalah sebagai berikut :
a.
Pasien diharuskan memiliki foto lumbal terbaru
b.
Pasien diwajibkan puasa makan dan minum selama 5 jam
c.
Pasien harus buang air kecil sebelum pemeriksaan di mulai.
X.
Alat-alat dan Bahan (Glenda J. Bryan)
Persiapan alat-alat dan bahan pada pemeriksaan caudografi ini dapat
dibedakan menjadi dua yaitu, alat-alat steril dan alat-alat tidak steril.
NO.
|
Alat-alat
steril
|
Alat-alat
tidak steril
|
1
|
Sarung tangan
|
Skin cleanser (Hibitance 0,5 % dalam 70 %
industrial spirit, blue stain)
|
2
|
Jarung pungsi lumbal no. 18 (2set)
|
Jarum disposible
|
3
|
Spuit 2 cc dan 10 cc masing-masing 1 buah
|
Anastesi local (Lignocaine 2 %)
|
4
|
Kain kasa
|
Kontras media dalam ampul
|
5
|
Korentang
|
Botol Specimen untuk cairan cerebro spinal
|
6
|
Gallipot
|
Plester
|
7
|
Handuk
|
Masker
|
8
|
Bengkok
|
Obat-obat emergensi
|
XI.
Prosedur pemeriksaan
Pasien diposisikan lateral recumbent atau duduk membungkuk diatas meja
pemeriksaan dengan kaki ditekuk yang bertujuan agar ruang intervertebralis
melebar sehingga memudahkan dalam memasukkan lumbal punksi. Lakukan disinfektan
pada daerah C.V Lumbalis III-IV untuk lumbal punksi. (Glenda J. Bryan)
Teknik lumbal pungsi adalah : (KC. Klarck)
a.
Pasien diposisikan duduk atau tiduran dengan posisi lateral
decubitus kiri atau kanan.
b.
Dengan menggunakan kapas alkohol atau betadine daerah yang
akan dipungsi dibersihkan.
c.
Setelah semua pemeriksaan dipersiapkan, lumbal pungsi dapat
dilakukan dengan jarum pungsi lumbal setinggi C.V lumbalis III-IV langsung
dimasukkan ke daerah sub arachnoid.
d.
Indikator jarum telah memasuki ruang sub arachnoid adalah
dengan keluarnya LCS. Apabila cairan LCS belum keluar maka, jarum ditusukkan ke
arah yang lebih dalam.
e.
Pada saat jarum pungsi berada dalam ruang sub arachnoid,
cairan LCS yang keluar di tampung ke dalam sebuah botol.
f.
Setelah pemeriksaan selesai, jarum pungsi dicabut.
Kontras media dicampurkan dengan 2 ml LCS, kemudian di
suntikkan secara perlahan (sekitar 20 detik) ke dalam ruang sub arachnoid
menggunakan jarum punksi melewati ruang inter spinosus bagian bawah. Jarum
kemudian dicabut dan pasien diposisikan prone dengan posisi meja pemeriksaan 15 lebih rendah daripada kepala. Setelah
pemasukan kontras media selesai dilakukan oleh dokter ahli syaraf, kemudian
perjalanan kontras di observasi dengan fluoroscopy pada daerah-daerah yang
diinginkan. Setelah itu proses pengambilan gambar dilakukan. Oleh karena bisa
terjadi toksis terhadap susunan syaraf pusat, maka kontras media tidak boleh
memasuki canalis spinalis melebihi C.V Lumbali I dan penyuntikan kontras media
tidak boleh melebihi 5 ml (Gonsette, 1971). Kontras media yang dimasukkan akan
terserap sekitar 6 jam. Mulai dari punksi lumbal hingga penyuntikkan kontras
media, harus di kontrol dengan fluoroskopi.
Posisi AP dan Oblique dibuat dengan menggunakan Under Couch Tube. Kaset yang digunakan
adalah kaset berukuran 24x30cm. Marker R atau L diletakkan pada kaset atau sisi
pasien (tanpa overlapping dengan objek). Posisi lateral dibuat dengan posisi
tube horizontal (pasien dalam posisi tegak atau duduk). Meja pemeriksaan diatur
0-45 dengan letak kepala lebih tinggi daripada kaki
untuk menggambarkan keseluruhan lumbal. (Glenda J. Bryan)
XII.
Perawatan Pasien (Glenda J. Bryan)
Selama 8
jam setelah penyuntikan kontras media, pasien tidak boleh tiduran terlentang.
Pasien harus tidur dengan posisi pinggang lebih tinggi dan diganjal dengan
kurang lebih dua bantal sampai rasa pegal di daerah lumbal hilang.
Setelah pemeriksaan selesai, pasien kembali ke ruangan rawat
inap (masih dengan diganjal bantal). instruksikan kepada perawat bahwa pasien
tidak boleh tidur terlentang selama kurang lebih 8 jam. Pasien harus bed rest
selama kurang lebih 24 jam setelah pemeriksaan. Selama 24 jam, keadaan umum
pasien dikontrol selama 15 menit sekali selama 4 jam pertama dan selanjutnya
setiap 4 jam sekali. Keadaan tubuh pasien akan kembali normal dalam 2-3 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Bryan, Glenda J.,
D.S.R., S.R.R. Second Edition, Diagnostic Radiography A Consice Practical Manual.Edinburgh and London. 1974. Churchill
Livingstone.
Clark, K.C., Volume
2, Positioning Radiography. Landon. 1974. Churchill Livingstone.
http://firzandinata.wordpress.com/2011/05/21/trl-3-caudografi/
http://radiographeratrosumbar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar